Selasa, 07 April 2015

Komentar atas Video Pembelajaran di Jepang

I.         Komentar / Tanggapan
Setelah melihat video pembelajaran yang ditayangkan, saya merasa takjub tetapi juga malu. Takjub karena bagaimana Jepang sudah mempraktikkan pembelajaran yang sangat mengedepankan partisipasi aktif dari siswa-siswanya, sebaliknya saya merasa malu karena sampai sekarang saya masih jauh dari yang apa yang ditampilkan di video pembelajaran tersebut, padahal video tersebut kemungkinan dibuat pada tahun 90 an.
Dari video pembelajaran tersebut, tampak  siswa sedang mempelajari materi perkalian dengan media tabel perkalian. Pembelajaran terlihat telah berpusat pada siswa (students centered), yang ditandai dengan adanya pemberian kesempatan oleh guru kepada siswa untuk aktif dengan berbagai kegiatan pemecahan masalah dan juga kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuannya atau hasil kerjanya. Sangat tampak sekali bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Dari sisi guru, dapat dilihat dalam pembelajaran tersebut bahwa kelas tersebut menggunakan sistem team teaching (dua guru). Yang saya acungi jempol adalah bahwa guru tersebut sangat hebat dalam membuat skema atau skenario pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu guru sebagai fasilitator memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat lebih memahami pembelajaran. LKS yang disediakan pun ada dalam berbagai ukuran, ada yang kecil yang dikerjakan siswa di meja masing-masing, dan ada yang besar untuk mempresentasikan hasilnya. Dapat dikatakan bahwa peran guru sangat besar dalam kesuksesan sebuah pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyediaan fasilitas, dan lain-lain. Tetapi perlu ditekankan bahwa peran guru yang besar tersebut jangan sampai menjadikan pembelajarn kembali berpusat pada guru, peran disini dalam arti guru menjadi fasilitator yang baik.

II.      Pertanyaan
1.      Bagaimanakah mengawali sebuah pembelajaran yang mampu membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran tersebut?
2.      Seperti apakah fasilitas dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa?
3.  Dalam kenyataannya banyak nguru di Indonesia yang masih menggunakan metode pembelajaran tradisional, lalu bagaimanakah agar mereka mau untuk berkembang menjadi nguru yang inovatif?
4.      Kebanyakan di sekolah dasar kita belum menggunakan sistem team teaching dalam mengajar karena keterbatasan jumlah guru, lalu bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut?
III.   1. Kelebihan dan kekurangan metode dan perangkat pembelajaran yang selama ini saya          praktikkan.
Selama ini saya sudah mencoba melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan      berbagai metode pembelajaran, misalnya ceramah, pemecahan masalah, demonstrasi dan lain-lain, tetapi memang harus saya akui bahwa peran yang saya lakukan masih sangat mendominasi dalam proses belajar mengajar. Saya masih sangat berkuasa di kelas, sehingga partisipasi siswa sangat kurang. Kelebihan dari metode yang saya gunakan mungkiin siswa menjadi lebih tenang dalam mengikuti pembelajaran dan suasana lebih terkontrol. Kelemahannya adalah suasana tenang dan terkontrol itu mungkin karena siswa sebenarnya tidak memahami materi dengan bai, partisipasi siswa kurang, siswa menjadi tidak kreatif dan siswa menjadi menurun gairah belajarnya.
2. Seberapa jauh video pembelajaran tersebut mempengaruhi dan memperbaiki praktik pembelajaran saya.

     Setelah melihat video tersebut, hati dan pikiran saya menjadi terbuka bahwa saya harus berubah dan berkembang menjadi lebih baik. Yang semula saya mendominasi dalam pembelajaran, harus menjadi memfasilitasi pembelajaran. Guru juga harus menyediakan atau membuat lembar kerja siswa sebagai sebuah perangkat pembelajaran yang mampu menjadi fasilitas belajar siswa. Saya juga harus mengembangkan siswa dengan memberi kesempatan siswa untuk berartisipasi aktif dalam pembelajaran, baik itu dalam sebuah diskusi atau presentasi. Dan yang terakhir saya belajar bahwa peran guru dalam merencanakan sebuah pembelajaran sangatlah besar, untuk itu saya harus lebih cermat dalam membuat perencanaan pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar