Jumat, 17 April 2015

DIRIKU YANG SEDANG DAN AKAN MEMBANGUN TENTANG TEORI LEARNING TRAJECTORY

DIRIKU YANG SEDANG DAN AKAN MEMBANGUN
TENTANG TEORI LEARNING TRAJECTORY

Guru memiliki posisi yang seksi dalam tercapainya tujuan pendidikan. Menjadi guru adalah sebuah amanh yang seharusnya amanah itu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Guru harus benar-benar mampu menjadi seorang fasilitator bagi siswa-siswanya, dengan memberikan fasilitas dan kesempatan agar siswa mampu berkembang dalam segala potensi yang dimilikinya
Fenomena yang ada sekarang adalah guru hanya memaksa anak untuk menerima apapun yang diberi olehnya, siswa tidak bisa “bergerak”, meskipun hanya ingin sekedar mengungkapkan apa yang sebenarnya dirasakan. Pendidikan yang sebenar-benarnya adalah pendiikan yang menjadi siswa sebagi subyek , bukan obyek. Memberi kesempatan dan memfasilitasinya.
Guru harus selalu memperbaiki diri dengan menambah pengetahuan dan menambah wawasan dengan terus belajar. Disinilah kita akan belajar tentang Learning Trajectory. Belajar untuk bagaimana mengajar anak-anak.Learning trajectory memiliki empat bentuk, yaitu: material, formal, normatif, dan spiritual
1.    Material
Terdiri atas konteks dan konten, konteks sangat dekat dengan lingkunagn diman kita berada seperti artefak, lingkungan, atau budaya.
2.    Formal
Bentuk formal ini adalah sebagai aturan atau sesuatu yang resmi yang menjadi acuan dalam menyusun suatu komponen pembelajaran maupun dalam dunia pendidikan.Misal UUD 45, UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan Peraturan , kurikulum, silabus, RPP, LKS, dll.
3.    Normatif
Bentuk normatif ini biasanya diwujudkan dalam bentuk buku, penelitian, jurnal,..
4.    Spiritual atau agama
Inilah kedudukan yang paling tinggi di antara empat bentuk.Tiada daya atau kekuatan yang bisa mengalahkan atau merubah sesuatu yang menjadi ketetapannya. Manusia hanyalah bisa berusaha, berdoa, dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT

   Untuk memperoleh kemajuan dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mau meneliti tentang bagaimana proses pembelajaran yang baik itu. Penelitian itu harus dilaksanakan dengan berdasarkan landasan ilmiah dan harus mempunyai control.Kontrol disini berguna agar penelitian yang kita lakukan tidak menjadi sesuatu yang merugikan.
Sebenarnya Indonesia memiliki seorang yang bisa dianggap bapak pendidikan Indonesia. Dialah Ki Hajar Dewantara. Beliau terkenal dengan filosofinya “Tut wuri handayaniIng madyo mangun karso Ing ngarso sung tulodho”. Yang kurang lebih bermakna Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan contoh bagi orang orang disekitarnya, seorang pemimpin hendaknya mampu membangun semangat bagi orang lain dan seorang pemimpin hendaknya dari belakang mampu mendorong semangat dan moral bagi orang-orang di sekitarnya.
Suatu pandangan hidup yang luhur, yang tidak kalah dengan filsuf-filsuf eropa.Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya bisa mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan kita.Sebagai guru kita harus mampu menjadi seseorang yang mampu membangkitakn semangat dan terus mendukung generasi muda kita agar menjadi lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar